Arti Kata Agribisnis: Menjawab Kegelisahan

Perkembangan di sektor pertanian kian pesat seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan penerapannya. Riset pertanian juga terus digalang oleh sejumlah lembaga, baik lembaga pemerintahan maupun swasta. Kegelisaan yang paling utama dari pembangunan pertanian ialah apakah sektor ini hanya digarap untuk mencukupi kebutuhan pangan?

Bagaimana dengan kesejahteraan yang diapat dari usaha pertanian? Bagaimana mendapatkan keuntungan dari usaha pertanian? Kata agrobisnis pun hadir menjadi penawar bagi kegelisahan-kegelisahan itu. Paling tidak, ada pola baru yang ditawarkan agribisnis dalam pertanian masa kini. Apa itu agribisnis? Arti kata agrobisnis: menjawab kegelisahan.

Arti Kata Agribisnis: Menjawab Kegelisahan

Kata agrobisnis, terdiri dari dua kata 'agro' dan ‘bisnis’. Kata ‘agro’ secara etimologis berarti segala sesuatu atau elemen-elemen yang berkaitan dengan pertanian dan budidaya (forming element meaning "pertaining to agriculture or cultivation). Agro merupakan kata bahasa Yunani yang berarti ‘lahan’ (field dalam Bahasa Inggris). Itulah alasannya kata agri dalam Bahasa Inggris diidentikkan dengan agriculture. Dengan demikian, agribisnis terdiri dari dua kata; agriculture dan business. Secara sederhana, agribisnis berarti bisnis pertanian.[1]
Bisnis pertanian? Apakah hanya sesederhana itu agribisnis didefinisikan?

Agribisinis-Kata Para Ahli

Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian (Sjarkowi dan Sufri - 2004).

Menurut John H. Davis dan Ray A. Goldberg (1957), Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operations on the farm; and the storage, processing, and distribution of farm commodities and items made from them..

Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson (1987) dalam Saragih (1998): Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.

Pengertian Agribisnis menurut Arsyad dkk: Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.

Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo dkk, (1994): Pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.

Pengertian Agribisnis menurut Austin: Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan bahan makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan, kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-seratan kepada konsumen.

Pengertian Agribisnis menurut Drillon: Agribisnis adalah sejumlah total dari seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan yang dilakukan usahatani, serta penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian.

Pengertian Agribisnis menurut Cramer and Jensen: Agribisnis adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks, meliputi : industri pertanian, industri pemasaran hasil pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan distribusi bagi bahan pangan dan serat-seratan kepada pengguna/konsumen.

Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004): Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian.

Pengertian Agribisnis menurut John H. Davis dan Ray A. Goldberg (1957): The sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operations on the farm; and the storage, processing, and distribution of farm commodities and items made from them.

Agribisnis: Fakta Sejarah

1. Agribisnis dimulai di Amerika Serikat pada pertengahan  abad ke-19. Perkembangan kehidupan yang mulai mengandalkan mesin dan munculnya transportasi kereta api yang memudahkan akses petani menjual hasil pertanian turut mengubah lingkup pertanian.  Agar para petani masih mendapat tempar di pasar, adanya persaingan antar petani yang berdampak pada penurunan harga pertanian, keberhasilan pertanian memerlukan petani yang menghasilkan tanaman dan bahkan ternaklebih banyak dan lebih murah.

Setelah Perang Saudara, pertania sepenuhnya diarahkan kepada suatu model industri pertanian yang lebih modern. Akhir penemuan abad ke-20-19 dan awal dalam industri kimia yang melibatkan pestisida dan pupuk, dan mekanisasi pertanian tingkat lanjut melalui mesin pembakaran, meningkatkan kompleksitas ekonomi pertanian. Hasilnya, pembibitan semakin lebih mudah dilakukan petani.[2]

2. Harus diakui memang, model perkembangan pertanian di Eropa dan Amerika memilki corak yang berbeda. Di Eropa peta agrarian yang cukup terisolasi membuat pertanianya mengalami perlambatan dalam perkembangannya. Sementara di Amerika, dengan pola pengelolaan pertanian yang sangat kapitalistik, potensi agrarian dikelola lebih dengan pertimbangan komersial.

3. Pada tahun 1955, mantan asisten sekretaris pertanian di Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) mungkin telah menciptakan istilah "agribisnis" untuk pertama kalinya. Ia mendefinisikan agribisnis sebagai "jumlah total dari semua operasi yang terlibat dalam produksi dan distribusi pangan dan serat."[3]

Berkembangnya Pertanian

Pertanian sebagai sebuah mata pencaharian telah mengalami perkembangan yang demikian pesatnya. Pada awalnya hanyalah Pada awalnya adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup, khususnya soal pangan. Kala itu, manusia berupaya untuk mengambil sebanyak-banyaknya dari alam tanpa kegiatan bercocok tanam atau budidaya (farming).

Seiring waktu, kebutuhan pun semakin meningkat. Alam tak lagi dapat menyediakan semuanya. Manusia pun harus mulai menanam agar dapat mengisi kebutuhan akan pangan. Manusia tak hanya menanam tanaman tetapi juga memelihara hewan peliharaan yang dapat dimakan. Ikan dan hewan yang dapat dikonsumsi lainya pun dipelihara agar dapat memenuhi kebutunan manusia.[4]

Perkembangan sektor pertanian selanjutnya dipacu oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat di sektor industri (kimia dan mekanik) dan transportasi. Pertanian menjadi semakin maju dan kompleks dengan ciri produktivitas per hektar yang semakin tinggi berkat penggunaan sarana produksi pertanian yang dihasilkan oleh industri (pupuk dan pestisida). Kegiatan pertanian semakin terspesialisasi menurut komoditi dan kegiatannya.[5]

Dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi di sektor pertanian dan dengan dukungan skill pelaku usaha tani yang kian mengikuti perkembangan dunia, usaha tani pun menjadi semakin diarahkan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang memuaskan. Bukan hanya bagi petani itu sendiri, tetapi juga bagi lingkungan yang berada di sekitar tempat usaha tani dilakukan.

Agribisnis; Berkah atau Petaka Pertanian?

Sulit dipungkiri konsep agrbisnis telah mengangkat sektor pertanian mampu berkontribusi bagi pembangunan sebuah negara. Agribisnis juga telah menjembatani petani dengan pasar (para pengusaha). Agribisnis menawarkan berbagai kemudahan bagi petani melalui penggunaan alat transportasi dan akses infrastruktur pertanian yang memudahkan petani mengelola lahan.

Namun, sayangnya, seiring perjalanan waktu, pola pengelolaan pertanian secara modern itu juga ternyata telah membawa dampak yang tak jarang membuat alam dan lingkungan dirugikan; penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan, monopoli lahan pertanian, pengelolaan lahan tanpa konservasi pasca panen juga menjadi alasan kembali diperlukannya ruang pencarian solusi terhadap persoalan pertanian masa kini. Kesejahteraan petani jelas jadi harapan dunia. Namun, keselamatan alam juga adalah tujuan perjuangan setiap warga dunia. Sebab alam adalah rumah kita: nature is our home!

Marsel Gunas
[1] Kata 'agribisnis' dalam Bahasa Inggris merupakan penggabungan dari kata agriculture dan business. Kata agriculture berasal dari bahasa Latin 'agricultura' yang berarti "pengelolaan lahan," terdiri dua kata agri (genitive of ager) yang berarti sebidang lahan dan ‘cultura’ yang berarti budidaya.
Sementara itu, Wikipedia mendefinisikan agribisnis sebagai bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).

[2] Pada hakikatnya, pola pertanian yang tradisional pada zaman dahulu telah dirasakan sulit untuk mengangkat kesejahteraan petani. Di Eropa dan Amerika, konsep pertanian yang dianggap tradisional itu kemudian diarahkan ke konsep pertanian yang bertujuan komersial, artinya tidak hanya untuk pemenuhan konsumsi keluarga tetapi juga untuk penguatan ekonomi keluarga dan kelompok (Baca: Gary J. Allen, Ken Albala: 2007. The Business of Food: Encyclopedia of the Food and Drink Industries)

[3] Di Amerika pada masa-masa itu, pertanian yang dikembangkan masih bersifat tradisional dan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Kementerian Pertanian Amerika saat itu kemudian melakukan berbagai upaya yang bertujuan untuk mengarahkan sektor pola pertanian Amerika secara komersil, dan melibatkan pemodal. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk mencapai target pemerintah

[4] Farming merupakan salah satu istilah yang juga dekat dengan agriculture dan cultivation. Wiki menerjemahkan kata farming sebagai ‘…growing crops or keeping animals by people for food and raw materials. Farming is a part of agriculture..’ yang proses bercocok tanam atau memelihara hewan oleh orang-orang untuk pemenuhan makanan dan bahan baku . Pertanian adalah bagian dari pertanian.

[5] Pupuk pestisida adalah pembasmi hama pada tanaman. Beberapa sumber menyebutkan bahwa penggunaan pestisida sebenarnya dapat merusak ekosistem tanah. Apalagi jika lahan tertentu tak pernah dikonservasi atau direhabilitasi agar humus tanahnya dapat kembali.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Pertanian